Kondisi Ketersediaan Kebutuhan Pokok Jelang Ramadhan 1442 H Stabil
elang Ramadhan Yogyakarta (26/03/2021) jogjaprov.go.id - Secara maraton, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY mulai Senin (22/03) hingga Kamis (25/03) telah melaksanakan kegiatan pemantauan sembako ke berbagai pasar tradisional di kabupaten/kota se DIY yaitu Pasar Imogiri di Kabupaten Bantul, pasar modern Superindo di Kota Yogyakarta, Pasar Gamping di Kabupaten Sleman, Pasar Argosari di Gunungkidul dan Pasar Bendungan di Kulonprogo. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memantau harga dan ketersediaan kebutuhan pokok menjelang Puasa Ramadhan 1442 H. Demikian dikatakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda DIY, Trisaktiyana dalam press confrence di Kepatihan, pada Jum’at (26/03).
Diperoleh infomasi, stok beberapa bahan pokok dalam kondisi stabil, seperti telur ayam, gula pasir, bawang merah. Adapun minyak goreng hanya naik sedikit, dan sebagainya. Menurut pedagang, stok kebutuhan pokok di pasar sangat cukup, namun daya beli masyarakat turun hampir 50 % lebih sedikit, tetapi dari segi distribusinya sangat lancar.
Namun demikian, harga cabe rawit merah sempat berada di posisi harga yang tinggi pada Senin (22/03) hingga mencapai harga lebih dari Rp.100.000,- per kilogram. Kondisi tersebut mulai berangsur menurun di minggu ini, bahkan di pasar Bendungan, Kulonprogo menurun hingga di harga Rp.80.000,- per kilogram.
Dari sisi inflasi, inti ekspektasi dari ekonomi kita cukup baik, dan bergerak naik. Sedangkan dari sisi adminstrasi, inflasi hampir tidak ada kebijakan administrasi yang menyebabkan kenaikan harga di pasar kecuali untuk cukai tembakau, tandas TrIsakti
Menurut plt. Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Setda DIY, Ni Made Dwipayanti bahwa stabil Menjaga ketersediaan stok tidak hanya di tilik apa yang ada di pasar, namun bagaimana juga kondisi produksinya. Namun moment–moment menjelang hari-hari besar sepri Ramadhan, Lebaran Liburan panjang serta Natal, dan tahun baru pasti terjadi fluktuasi harga yang terkait dengan permintaan karena adanya aktifitas di luar kebiasaan.
Dalam kesempatan yang sama hadir pula Deputy Bank Indonesia perwakilan DIY, Miyono.