TPID DIY Dorong Stabilisasi Harga Dan Ketahanan Pangan
Yogyakarta (22/09/2022) jogjaprov.go.id – Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, mewakili Gubernur DIY, hadir pada acara Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY, Kamis (22/09). Acara ini dilaksanakan di Ballroom Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta. Acara ini juga dihadiri oleh Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Dr. Teguh Setyabudi, M.Pd., Kepala Badan Pangan Nasional H. Arief Prasetyo Adi, S.T., M.T, Plt., Kepala Kantor Perwakilan BI Yogyakarta Budiharto Setyawan, dan Plt. Kepala Biro Administrasi dan SDA Setda DIY Yuna Pancawati. Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperkuat komitmen kepala daerah untuk pengendalian inflasi di daerah masing-masing.
“Pemda DIY sangat mengapresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan TPID hingga sampai dengan saat ini, DIY termasuk dalam daerah yang cukup baik dalam penanganan inflasi, terindikasi dari DIY yang termasuk dalam 3 nominasi provinsi peraih TPID Award 2022, setelah sebelumnya meraih TPID terbaik se-Jawa,” hal ini disampaikan oleh Sri Paduka saat membacakan sambutan Gubernur DIY. Sri Paduka mengharapkan, langkah ini ke depan dapat diimbangi dan diikuti pada level kabupaten dan kota.
Selain itu, disampaikan pula oleh Sri Paduka, bahwa Pemda DIY sangat mengapresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan TPID hingga saat ini, yakni DIY termasuk dalam daerah yang cukup baik dalam penanganan inflasi, terindikasi dari DIY yang termasuk dalam 3 nominasi provinsi peraih TPID Award 2022 setelah sebelumnya meraih TPID terbaik se-Jawa.
Adapun Kepala Biro Administrasi dan SDA Setda DIY Yuna Pancawati, mewakili Sekda DIY, menyampaikan laporan kinerja TPID DIY tahun 2021. Disampaikan olehnya, kinerja TPID DIY 2021 masuk dalam nominasi TPID Provinsi Berkinerja Terbaik kawasan Jawa dan Bali, melalui program unggulan dan dorong aksi akselerasi ekonomi, inflasi terkendali. Meskipun tidak menjadi juara seperti tahun yang lalu, menjadi suatu pencapaian tersendiri bahwa selama 3 terakhir dari tahun 2020 hingga ahun 2022 TPID DIY selalu masuk dalam kategori nominasi TPID Provinsi Berkinerja Terbaik kawasan Jawa dan Bali.
Dikatakan olehnya, hal ini menandakan bahwa sesuai evaluasi pemerintah pusat program-program pengendalian inflasi di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat memberikan baik bagi aspek perekonomian dan juga inflasi di daerah di tahun 2022, tekanan inflasi semakin besar bersumber dari dampak ketegangan geopolitik yang berdampak pada kenaikan harga energi dan komunitas Global. sejalan dengan itu dampak akademik juga menyisakan permasalahan terganggunya rantai pasok, sedangkan pada sisi yang sama pemulihan ekonomi yang terjadi mendorong peningkatan permintaan barang dan jasa. berkenaan dengan peningkatan risiko tersebut diperlukan langkah-langkah konkrit untuk mengantisipasi resiko peningkatan inflasi.
Dijelaskan olehnya, prioritas pengendalian inflasi di daerah kiranya dapat difokuskan pada pengendalian inflasi pangan mengingat lonjakan inflasi dalam beberapa bulan terakhir relatif sangat tinggi. Selain itu, program pengendalian inflasi pangan akan sekaligus pula mendukung ketahanan pangan serta dapat dikolaborasikan dengan program pengentasan kemiskinan nasional. Hal ini, tidak hanya penting bagi pemulihan ekonomi tapi juga untuk memperkuat kesejahteraan masyarakat.
Yuna menyebutkan, langkah yang dilakukan TPID DIY dalam rangka menjaga stabilisasi inflasi di daerah diantaranya melalui; Program 4K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif), melakukan beberapa upaya di antaranya adalah digitalisasi pertanian melalui pasar lelang digital komunitas cabai di Kabupaten Sleman, optimalisasi pasar Mitra petani, toko Tani Indonesia Center sebagai stabilitator harga di tingkat masyarakat. Kemudian dilakukan juga pemantauan harga pasokan dan stok bahan pangan pokok, operasi pasar komoditas bahan pangan pokok, peningkatan produksi dan daya saing pertanian, pemantauan dan press conference HBKN, serta kerjasama antar daerah untuk mendukung stabilisasi harga dan pasokan. Selain itu, ke depannya program kinerja TPID DIY juga diarahkan ke program inovatif yang berkaitan dengan pengendalian inflasi daerah.
Adapun tujuan Rakorda TPID kali ini adalah untuk mendapatkan arahan dari kepala daerah DIY dalam rangka memperkuat komitmen kepala daerah untuk pengendalian inflasi di daerah masing-masing, melakukan evaluasi terhadap perkembangan inflasi DIY dan upaya pengendaliannya, mendiskusikan langkah-langkah mitigasi risiko kenaikan inflasi pangan melalui gerakan nasional pengendalian inflasi pangan atau (GNPIP) termasuk penggunaan biaya tak terduga untuk pengendalian harga, memperkuat komitmen dan dukungan kepala daerah untuk meningkatkan inovasi peningkatan produktivitas pangan dan pemenuhan stok pangan di daerah, serta melakukan sinergi program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga di daerah.
Adapun sinergi program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga di daerah yang dilakukan di antaranya, melalui kerjasama Pemerintah Daerah dengan Bulog dalam hal pengelolaan pangan yang terintegrasi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, dan diwujudkan dalam penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemda DIY dengan kantor perwakilan Bulog Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sementara Kepala Perwakilan BI Yogyakarta, Budiharto Setyawan, mengapresasi prestasi yang telah diraih TPID DIY. Ia menyebutkan, beberapa prestasi yang telah diterima merupakan keberhasilan dari leadership pimpinan daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta. “Kita melihat bahwa capaian prestasi ini merupakan langkah untuk pemulihan ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta menuju kondisi normal baru, dengan perolehan ekonomi layaknya sebelum pandemi melanda,” ucapnya. Capaian prestasi yang diperoleh merupakan sinergi dan kolaborasi yang mumpuni dari berbagai stakeholder untuk mewujudkan layanan prima bagi masyarakat. Sinergi dan kolaborasi terjalin antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, asosiasi pelaku usaha perbankan, akademisi dan perguruan tinggi, serta media.
“Sehingga masyarakat jadi salah satu faktor kunci pemulihan ekonomi DIY dan tidak terlepas dari leadership pimpinan daerah yaitu Bapak Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur beserta jajaran yang menjadi teladan bagi kami di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu,” ucapnya.
Ia berharap, sinergi yang terjalin dapat berjalan terus dengan baik sehingga mampu menjadi bentuk kontribusi nyata untuk mendukung perekonomian. Turut hadir pada acara ini, anggota Forkopimda DIY, Bupati/ Wali Kota se-DIY, serta tamu undangan lainnya.
Pada acara ini, juga dilakukan Penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemda DIY dan Bulog Kanwil DIY tentang Pengelolaan Pangan yang Terintegrasi di Wilayah DIY, penyerahan Piagam Nominasi TPID Award Kemenko Perekonomian kepada Sri Paduka, Wakil Gubernur DIY, oleh Teguh Setyabudi, Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri. Dan penyerahan Program Sosial Bank Indonesia kepada Yogyakarta terkait Pengendalian Inflasi di DIY dari BI DIY, dalam hal ini diserahkan oleh Kepala Perwakilan BI Yogyakarta kepada Pemerintah Kota Yogyakarta yang diwakilkan oleh asisten Perekonomian dan Pembangunan. (Fk/Ts/Tf/Ls/Fh)
HUMAS DIY