Lumbung Mataraman Wujudkan Kedaulatan Pangan Di Kalurahan
Gunungkidul (29/12/2022) jogjaprov.go.id - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan program Lumbung Mataraman di Bendung, Semin, Gunungkidul, Yogyakarta pada Kamis (29/12). Peresmian Lumbung Mataraman ini menjadi salah satu tonggak upaya Pemda DIY untuk menyejahterakan masyarakat melalui ketahanan pangan.
Pada kesempatan tersebut, usai meninjau langsung kawasan Lumbung Mataraman Bendung, Semin, dalam arahannya, Sri Sultan kembali mengingatkan Visi Misi Gubernur dan Wakil Gubernur DIY periode 2022-2027 terkait Reformasi Kalurahan. Pengaplikasian program Lumbung Mataraman tersebut, diharapkan mampu mewujudkan kalurahan yang berdaulat pangan.
"Lumbung Mataraman, kami ingin kedaulatan pangan itu bisa kita support, kita mampu sendiri. Lumbung Mataraman tadi kita saksikan untuk pemberdayaan masyarakatnya," tutur Sri Sultan.
Lembaga kalurahan sebagai ujung hirarki dari sistem tatanan kelembagaan di Yogyakarta, memiliki kedekatan langsung dengan masyarakat. Sehingga menjadi pilihan yang tepat untuk dijadikan modal sekaligus model bagi upaya Yogyakarta untuk menjawab kompleksitas dan kedalaman permasalahan yang saat ini dihadapi Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Sebetulnya jajaran yang paling menentukan karena di situ penduduk itu tinggal yaitu di level kalurahan. Semua pelaku kepentingan publik itu ada di kalurahan, sehingga kami pun perlu melakukan reformasi tidak sekedar pada sistem manajemen tapi juga pola pikir bagaimana menyatukan antara aspirasi yang ada di provinsi, kabupaten sama di kalurahan," jelas Sri Sultan.
Selain itu, reformasi birokrasi kalurahan pun menjadi upaya yang turut dilakukan Pemda DIY dalam mewujudkan reformasi kalurahan. Sri Sultan menyampaikan, reformasi birokrasi yang dilakukan pada kalurahan tentunya berbeda dengan yang dilakukan pada tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
"Jangan dibayangkan bahwa perubahan yang terjadi seperti di provinsi maupun kabupaten/kota, berbeda. Dalam arti lebih sederhana. Bagaimana mempersiapkan perangkat lurah dengan jajarannya ya. Membangun lebih demokratis tapi juga berorientasi pada publik rakyatnya untuk lebih sejahtera. Dengan membangun administrasi manajemen pemerintah kalurahan yang terbangun dengan akuntabel," jelas Sri Sultan.
Lebih lanjut, Sri Sultan menyebutkan, langkah efektif dan efisien untuk menunjukkan akuntabilitas birokrasi pemerintah kalurahan yakni dapat dilakukan melalui digitalisasi atau penggunaan IT. Menurut Sri Sultan, Pemda DIY telah mengupayakan agar penggunaan IT dapat dijangkau oleh seluruh wilayah di DIY, termasuk kalurahan.
"Supaya kelurahan itu juga menggunakan IT, perlu digitalisasi, semua supaya program ini bisa lebih mudah diinformasikan kepada publik. Kami sudah membangun fiber optik itu sepanjang 567 km. Jadi di Jogja sudah tidak ada black spot tempat yang tidak bisa dicover sama IT," ujar Sri Sultan.
Selain itu, Sri Sultan pun mengapresiasi Papan Nama Penanda Keistimewaan yang turut diresmikan secara langsung oleh Gubernur DIY ini pada kesempatan tersebut. Papan Nama Penanda Keistimewaan ini memuat Sistem Informasi Kelurahan menggunakan TIK yang dapat diakses melalui scan QR Code yang terdapat pada Papan Nama Penanda Keistimewaan tersebut.
Gubernur DIY dalam kesempatan kali ini juga menyerahkan bantuan alat mesin pertanian kepada kelompok tani di antaranya yakni KT Sedyo Rukun Kampung Ngawen berupa Hand Trakctor Rotary; KT Rukun Manunggal Mandesan Semin berupa Power Trasher Multiguna; KT Ngudi Rejeki Kampung Ngawen berupa Corn Sheller; dan KT Ngudi Raharjo Bendung Semin berupa Cultivator. Diserahkan pula 2000 bibit pohon alpukat dan pupuk dari Industri Jasa Keuangan dan perbankan DIY kepada 5 kelompok tani.
Kepala DPKP DIY Sugeng Purwanto mengatakan, program Lumbung Mataraman merupakan suatu bentuk inisiasi pihaknya dalam rangka mengelaborasikan kegiatan integrated farming dan corporate farming yang dilaksanakan berbasis wilayah. Tujuan utama program tersebut yakni membangkitkan ekonomi masyarakat melalui peran para petani di mana pertanian hingga kini masih tetap menjadi sektor basic di DIY.
Diutarakan Sugeng, dibiayai melalui Dana Keistimewaan tahun 2022, program Lumbung Mataraman pada tahun 2022 ini telah diaplikasikan ke dua lokasi yaitu Bendung, Semin, Gunungkidul dan Pengasih, Kulon Progo. “Insya Allah atas keberhasilan yang terjadi di Semin maupun di Pengasih, untuk 2023 nanti akan kami replika di 5 titik lokasi Daerah Istimewa Yogyakarta,” ucap Sugeng.
Memanfaatkan Tanah Kas Desa (TKD) seluas 1,5 H, Lumbung Mataraman Bendung, Semin dibangun meliputi agrowisata dan wahana edukasi pertanian serta peternakan. Jenis tanaman yang ditanam di Lumbung Mataraman Bendung, Semin pun akan berbeda-beda sesuai dengan jadwal tanam yang telah ditetapkan.
Adapun saat ini Lumbung Mataraman memang dikolaborasikan dengan pariwisata, dielaborasikan dengan home industry dan pengembangan UMKM. Gubernur DIY dalam kesempatan ini pun berkesempatan untuk meninjau Gelar Potensi Pertanian hasil UMKM dari padukuhan setempat seperti kudapan berbahan dasar labu kuning yakni dodol waluh dan puding waluh dari Padukuhan Widoro.
Pada hari yang sama, Gubernur DIY juga melakukan kunjungan ke IKM Pupuk Organik Guano Nutriplus yang berlokasi di Bendung, Semin, Gunungkidul. Pabrik pupuk milik Sumiantoro tersebut telah berdiri sejak 2016 hingga saat ini.
Pamong Kalurahan Bendung Pangripta, Parwito mengatakan, memanfaatkan gragal dan campuran kotoran kelelawar, hasil produksi pabrik pupuk organik ini setiap bulannya mencapai minimal 10 ton. Pemasaran pupuk organik itu sendiri telah sampai hingga ke luar Jawa.
“Sepuluh ton per bulan, minimal. Satu bulan itu pengiriman bisa dua tiga kali tergantung permintaan. Kalau di pulau Jawa, Jawa Timur, Jawa Tengah, kemudian Jawa Barat. Yang di luar Jawa itu Sumatera, Kalimantan sama Bengkulu itu yang sudah rutin per bulannya minta kiriman,” kata Parwito.
Turut hadir mendampingi Gubernur DIY pada kesempatan tersebut, GKR Hemas dan sejumlah Kepala OPD DIY. Hadir pula Ketua DPRD DIY, Kapolda DIY, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DIY, Direktur Utama Bank BPD DIY, dan tamu undangan lainnya. (Han/Hk/Wpt/Ih)
HUMAS DIY