Kunjungan Kerja Pemerintah Provinsi Jambi ke DIY
Yogyakarta (09/05/2023) jogjaprov.go.id – Pertanian, pengembangan budaya serta tata kota di DIY yang diinisiasi oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menarik perhatian beberapa kepala daerah di Indonesia. Selasa (09/05) Sri Sultan menerima Gubernur Jambi Al Haris yang ingin mempelajari mengenai beberapa hal tersebut.
Sri Sultan mengatakan, pertanian di DIY melalui pengembangannya memang bisa dikatakan cukup berdampak pada pengendalian inflasi. Tidak heran jika sistem pertanian ini banyak menarik perhatian untuk ditiru.
DIY menurut Sri Sultan, memiliki seeds center dan sedang dikembangkan pula penanaman benih padi Gogo, yaitu padi yang untuk lahan kritis. Selain itu juga ditanam cabai dengan berbagai metode. Seeds center ini relatif memiliki produktivitas yang lebih baik. Untuk itu, Sri Sultan berharap hal ini bisa dicoba diterapkan di Jambi.
“Saya berharap untuk bisa dicoba kira-kira cocok tidak dengan tanah yang ada di sana. Jadi nanti kalau memang itu tumbuh bagus, kualitasnya sesuai. Biarpun berselisih tapi tidak begitu besar dengan yang ada di Jogja kan bisa untuk kami membantu Jambi. Sinergi seperti ini kan perlu karena kita punya kewajiban yang sama untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Sri Sultan saat ditemui di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Sementara itu Gubernur Jambi, Al Haris mengatakan, pertanian menjadi hal utama yang menarik perhatian. Kondisi inflasi tinggi dan resesi global menjadi hal yang membuatnya ingin mempelajari lebih lanjut mengenai metode pertanian.
Al Haris mengungkapkan, ingin memperkuat pangan di Jambi sejalan dengan misi pak Presiden. Ia menekankan, apabila suatu daerah memiliki ketahanan pangan kuat, maka dipastikan inflasinya akan terjaga dengan baik. Karakter DIY pada pertanian dengan komoditasnya yang lengkap inilah yang akan ia bawa pulang sebagai oleh-oleh ilmu ke provinsinya.
“Tadi saya sudah mengobrol-ngobrol ada padi yang ditanam di lahan kering di Yogyakarta dan banyak hal lagi. Tadi juga saya minta kepada beliau, kadis-kadis di lapangan nanti mohon bimbingan untuk kami yang Jambi juga belajar di Yogyakarta ini,” kata Al Haris.
Ia menjabarkan, akan mengadopsi berbagai metode yang telah dijabarkan oleh Sri Sultan, yang sekiranya sesuai. Banyak hal yang bisa diadopsi dari DIY, misalnya lelang cabai di Sleman yang sempat ia lihat secara langsung. Hal ini menarik mengingat Jambi belum memiliki sistem pelelangan seperti di DIY.
“Kalau nanti kita punya lelang cabe seperti itu, terjaga betul harganya. Termasuk juga cabenya punya kualitas, karena sudah punya lelang yang terbuka,” katanya.
Al Haris menilai banyak hal dari DIY yang begitu istimewa untuk dipelajari, terutama masalah budaya yang hingga saat ini masih terjaga, masih melekat terus meski zaman sudah mulai berubah. Budaya DIY yang luar biasa melekat di warganya ini menjadi poin tambahan. Kemudian terhadap penataan kota di DIY yang lengkap mulai dari seni, kuliner dan wisata yang menjadi magnet bagi masyarakat daerah lain untuk berkunjung juga merupakan nilai tersendiri.
Gubernur Jambi ini juga tidak lupa untuk menitipkan mahasiswa-mahasiswa yang belajar di DIY, mengingat jumlah mereka tidak sedikit. “Mereka meskipun KTP Jambi tapi menjadi warga beliau. Beliaulah yang pagi sore membina mereka-mereka disini. Saya titip anak-anak saya kepada beliau,” tutupnya. (uk/SD/Wpt)
Humas Pemda DIY