
Iduladha 2025 Stok Hewan Kurban se-DIY Aman
Yogyakarta (26/05/2025) jogjaprov.go.id - Jelang Iduladha 2025, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY telah melaksanakan pemantauan intensif terkait ketersediaan hewan kurban di seluruh kabupaten/kota di DIY. Selain ketersediaan stok, pemantauan juga meliputi harga bahan pangan pokok strategis, serta faktor inflasi, yang kesemuanya dinyatakan aman.
Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Kuncoro Cahyo Aji, menyampaikan hal demikian pada Konferensi pers hasil pemantauan TPID jelang Iduladha, Senin (26/05) di Unit 8, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Menurut Kuncoro, tidak hanya mencukupi, namun stok hewan kurban di beberapa kabupaten terpantau melimpah.
“Di Bantul dan Gunung Kidul terjadi surplus ternak. Kesehatan hewan juga sudah dipantau hewan yang diimpor masuk ke Yogyakarta dan diekspor keluar Yogyakarta,” ujarnya.
Selain itu, Kuncoro menyebut, vaksinasi dan pengawasan rutin juga dilakukan pada setiap hewan kurban, sehingga bebas dari penyakit seperti PMK dan LSD. Terkait harga, tahun ini, terdapat kenaikan wajar pada harga hewan kurban, yaitu sekitar Rp1-Rp3 juta.
Kepala Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda DIY, Eling Priswanto pada kesempatan tersebut menambahkan, tidak hanya hewan ternak, tetapi bahan pangan pokok juga cenderung aman. Pun dengan harga, cenderung stabil dengan kenaikan yang wajar.
"Stok minyak goreng subsidi masih terbatas dan perlu perhatian khusus menjelang Iduladha. TPID dan instansi terkait akan terus melakukan pengawasan agar harga tetap stabil," tutur Eling.
Inflasi di DIY tahun 2024 tercatat 1,28%, di bawah target nasional 1,5%. Namun, inflasi 2025 diperkirakan sedikit naik karena peningkatan permintaan domestik dan beberapa kondisi lain yang mendorong inflasi. Koordinasi dan kebijakan untuk menjaga agar inflasi tetap terkendali.
Kepala Balai Besar Veteriner Wates, Hendra Wibawa, menjelaskan mengenai penerapan prinsip ASN (Aman, Sehat, Nyaman) pada hewan kurban. "Kami memastikan hewan korban yang dijual dipastikan kesehatannya dan sudah terbebas dari penyakit. Setiap tahap mulai dari pemantauan hingga proses pemotongan hewan dilakukan pengawasan ketat untuk menjamin keamanan dan kenyamanan, agar pelaksanaan kurban dapat berjalan sesuai standar kesehatan."
Terkait persiapan pemotongan hewan kurban, sosialisasi intensif dengan panitia dan pengawasan ketat melibatkan berbagai pihak, termasuk dokter hewan, mahasiswa FKH UGM, tim TPID juga telah bekerja sama untuk memastikan proses pemotongan sesuai standar kesehatan. Meskipun ada beberapa kekurangan di stok domba, pasokan dari luar daerah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan koordinasi yang baik, pelaksanaan kurban diharapkan berjalan aman, sehat, dan tertib. (ica/nb)
Humas Pemda DIY